Selasa, 14 Juni 2016

Sejarah Syekh Bayanillah

Assalamualaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh,

Para Pembaca yang budiman bahwa sering kali kita salah kaprah terhadap sejarah Syeikh Bayanillah atau Guru dari Para Waliyullah Wali Songo dan sekaligus pemandu Haji ibu dari Sunan Gunung Jati adalah Syarifah Muda'im. Bahwa Syeikh Bayanillah ini berasal dari tanah Zajirah Arab dan bernaung di Pakistan untuk menyampaikan ajaran Islam di tanah Gujarat India, setelah itu Syeikh Bayanillah melanglang buana hingga tanah Nusantara dan menetap di Cirebon tepatnya di daerah Gunung Jati yang sekarang terkenal akan Syeikh Syarif Hidayatullah alias Sunan Gunung Jati yang amat tersohor itu.

Syeikh Bayanillah menetap di bawah kaki gunung jati atau di sebut dengan Amparan Jati. tepatnya dia mengislamkan di daerah Condong yang dulunya agamanya mengikuti kepercayaan Animisme dan Dinamisme yang sekarang di sebut Blok Penderesan Desa Kalisapu. Dia adalah anak Syeikh Abdullah di Mekkah yang meninggal di Mekkah . Dan mempunyai Istri Nyi Mas Maemunah (Nyi Mas Mukenah) karena dia selalu membikin mukena alat shalat wanita. dan usia Syekh Bayanillah adalah 120 tahun dan di ziarahi oleh semua penduduk di Indonesia

SKEMA KETURUNAN SYEKH BAYANILLAH

Syekh Bayanillah / Nyi Mas Maemunah (Mutmai’inah- Mukena)

Rd. H. Sunjaya Al Hindi

Rd. H. Sani Al Hindi


Rd. H. Abdul Ghani Al Hindi


Rd. H. Arsyadi Al Hindi / Hj. Zaenab


Rd. H. Hasanuddin Al Hindi / Hj. Khodijah


Rd. H.Abdullah Al Hindi / Rr. Hj Fatimah


Rd. Mohammad Amin Abdullah Al Hindi / Qomariyah
 
Dan dari anak Moh. Amin Abdullah di lanjutkan oleh anak pertama yang bernama Khusnuddin Al Hindi  dan memperistri Nokani Dukhrumiati binti H. Syafruddin bin H. Khasbulloh dari Sembadra Indramayu. Hingga sampai sekarang dan juru kunci adalah masih keturunannya Aslinya.

Syekh Bayanillah ini adalah guru para Wali Songo yang bersaudara dengan Syekh Dzatul Kahfi dan bukan Syekh Bayanillah dari Sampiran Cirebon, karena Syekh Bayanillah yang berada di Sampiran adalah keturunan orang Kuningan Jawa Barat bukan dari Zajirah Arab.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.   

2 komentar:

  1. Menurut naskah Pangeran Wangsakerta, syeikh Bayanullah itu adik syeikh Idhofi Mahdi. Mereka putera dari Syeikh Datuk Ahmad bin Syeikh Datuk Isa, ulama besar yg tinggal di Malaka. Jadi asalnya dari Malaka. Kakeknya masih sepupu Husein Jamaludin Akbar, kakek Sunan Ampel.

    Kakak beradik itu memang lama tinggal di Mekah belajar Islam sejak usia remaja. Itu sebabnya sebagian mengira mereka berasal dari Mekah.

    Syeikh Idhofi Mahdi berdakwah di Cirebon sejak tahun 1420 dan dikenal sebagai Syeikh Nurjati. Sementara Syeikh Bayanullah berdakwah di Kuningan sejak tahun 1450 dan dikenal dengan nama Syeikh Maulana Akbar.

    BalasHapus
  2. Nasabnya mungkin ada yang ter putus, secara matematis, syekh bayanillah hidup di awal abad 14, dari RD.AMIN yg lahir di kisaran tahun 1920 kalo di hitung setiap 50 tahun masing2 baru punya keturunan hitungannya tidak terpenuhi, mohon di koreksi

    BalasHapus